Pengertian dan Ruang Lingkup Agama Islam
Agama adalah sistem
atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa
atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang
bertalian dengan kepercayaan tersebut (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Kata “agama” berasal dari bahasa Sansekerta āgama
yang berarti “tradisi”. Sedangkan kata lain untuk
menyatakan konsep ini adalah religi yang
berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare
yang berarti “mengikat kembali”. Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat
dirinya kepada Tuhan.
Pengertian Agama Islam
a. Secara Etimologi
Berdasarkan ilmu bahasa (Etimologi) kata ”Islam”
berasal dari bahasa Arab, yaitu kata salima yang berarti selamat, sentosa dan damai.
Dari kata itu terbentuk kata aslama, yuslimu, islaman, yang berarti juga
menyerahkan diri, tunduk, paruh, dan taat. Sedangkan muslim yaitu orang yang
telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri, patuh, dan tunduk kepada Allah
SWT.
b. Secara Terminologi
Secara istilah (terminologi), Islam berarti
suatu nama bagi agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia
melalui seorang rasul. Ajaran-ajaran yang dibawa oleh Islam merupakan ajaran
manusia mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Islam merupakan ajaran
yang lengkap , menyeluruh dan sempurna yang mengatur tata cara kehidupan
seorang muslim baik ketika beribadah maupun ketika berinteraksi dengan
lingkungannya.
Islam juga merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Ya’kub, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Isa as. Dan nabi-nabi lainnya.
Islam juga merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Ya’kub, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Isa as. Dan nabi-nabi lainnya.
Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 132, Allah
berfirman :
وَوَصَّىٰ بِہَآ إِبۡرَٲهِـۧمُ
بَنِيهِ وَيَعۡقُوبُ يَـٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا
تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
Artinya :
”Nabi Ibrahim telah berwasiat
kepada anak-anaknya, demikian pula Nabi Ya’kub, Ibrahim berkata : Sesungguhnya
Allah telah memilih agama Islam sebagai agamamu, sebab itu janganlah kamu
meninggal melainkan dalam memeluk agama Islam”. (QS. Al-Baqarah, 2:132)
Nabi Isa juga membawa agama Islam, seperti dijelaskan dalam ayat yang
berbunyi
sebagai berikut :
فَلَمَّآ أَحَسَّ عِيسَىٰ مِنۡہُمُ
ٱلۡكُفۡرَ قَالَ مَنۡ أَنصَارِىٓ إِلَى ٱللَّهِۖ
قَالَ ٱلۡحَوَارِيُّونَ نَحۡنُ أَنصَارُ ٱللَّهِ ءَامَنَّا
بِٱللَّهِ وَٱشۡهَدۡ بِأَنَّا مُسۡلِمُونَ
Artinya :
”Maka ketika Nabi Isa
mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil) berkata dia : Siapakah yang
akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah (Islam)? Para
Hawariyin (sahabat beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya
kami adalah orang-orang muslim” (QS. Ali Imran, 3:52).
Agama-agama selain Islam umumnya diberi nama yang dihubungkan dengan
manusia yang mendirikan atau yang menyampaikan agama itu atau dengan tempat
lahir agama bersangkutan seperti agama Budha (Budhism), agama Kristen
(Christianity), atau agama Yahudi (Judaism). Nama agama yang disampaikan oleh
Nabi Muhammad ini tidak dihubungkan dengan nama orang yang menyampaikan wahyu
itu kepada manusia atau nama tempat agama itu mula-mula tumbuh dan berkembang.
Dengan demikian Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-rasul-Nya
untuk diajarkankan kepada manusia. Dibawa secara berantai (estafet) dari satu
generasi ke generasi selanjutnya dari satu angkatan ke angkatan berikutnya.
Islam adalah rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan
manifestasi dari sifat rahman dan rahim Allah swt
Oleh karena itu penamaan Muhamedanism untuk agama Islam dan Mohammedan
untuk orang-orang Islam yang telah dilakukan berabad- abad oleh orang Barat,
terutama oleh para orientalis adalah salah. Kesalahan ini disebabkan karena
para penulis Barat menyamakan agama Islam dengan agama-agama lain, misalnya
dengan Chrisianity yang diajarkan oleh Jesus Kristus atau Budhism yang
diajarkan oleh Budha Gautama dan lain-lain.
Memahami ajaran Islam dengan sebaik-baiknya, merupakan komitmen umat Islam
terhadap Islam. Komitmen tersebut intinya terdapat dalam QS. Al-Asr yang
berbunyi :
وَٱلۡعَصۡرِ (١
إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لَفِى خُسۡرٍ (٢
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ
بِٱلصَّبۡرِ (٣
Artinya :
1.
Demi masa.
2.
Sesungguhnya
manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
3.
Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati
supaya menta’ati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Berdasarkan dari surat Al-Asr di atas ada 5 (lima) komitmen atau kerikatan
seorang muslim dan
muslimat terhadap Islam. Komitmen tersebut adalah :
a) Meyakini, mengimani kebebaran agama Islam seyakin-yakinnya.
b) Mempelajari, mengilmui ajaran Islam secara baik dan benar.
c) Mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
d) Mendakwahkan, menyebarkan ajaran Islam secara bijaksana disertai
argumentasi yang meyakinkan dengan bahasa yang baik dan,
e) Sabar dalam berIslam, dalam meyakini mempelajari, mengamalkan dan
mendakwahkan agama Islam.
1. Ruang Lingkup Agama
Ruang Lingkup Agama secara umum adalah hal-hal yang menjadi pedoman pokok bagi agama
tersebut antara lain adalah:
- Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang diyakini mengatur dan mencipta alam.
- Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukannya.
- Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinan nya tersebut.
2. Ruang Lingkup Agama Islam
Adapun Ruang Lingkup Agama Islam sendiri pada
dasarnya terdiri atas tiga unsur pokok, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Ketiganya,
meskipun mempunyai pengertian yang berbeda, tetapi dalam prakteknya saling
terkait dan tidak bisa dipisahkan.
- Iman artinya membenarkan dengan hati, merealisasikan (mewujudkan) dalam perkataan dan perbuatan akan adanya Allah SWT dengan segala Ke-Maha Sempurnaan-Nya, para malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi dan Rasul, Hari Akhir, serta Qadha dan Qadar.
- Islam artinya taat, tunduk, dan menyerahkan diri atas segala ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT. Rukun Islam terdiri atas Syahadatain (dua kalimah syahadat), Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji.
- Ihsan artinya berakhlak dan berbuat saleh sehingga dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan bermuamalah dengan sesama makhuk dilakukannya dengan penuh keikhlasan. Seakan-akan Allah menyaksikannya sepanjang waktu.
Dari
penjelasan di atas, Agama Islam memiliki tiga Ruang Lingkup yang saling terkait
dan tidak dapat dipisahkan sehingga bisa juga disebut dengan 3 Ruang Lingkup
Agama Islam.
Kemudian,
yang termasuk muamalah dengan sesama makhluk adalah sebagai berikut :
- Bermuamalah dengan manusia dalam kaitanya dengan Rasul, diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, antar bangsa, dan sebagainya. (Q.S Al Hujuraat : 13 dan Al Maa-idah : 2)
- Bermuamalah dengan hewan, tumbuhan, dan alam semesta. (Q.S Ibrahim : 19; Ali Imran : 191; Luqman : 20; Al Mu'minuun :71 dan Ar Ruum : 41).
Terlaksananya
tujuan hidup manusia merupakan perwujudan diberlakukan nya fungsi-fungsi Islam
dalam kehidupan manusida dan masyarakat yang beriman dan bertakwa. Oleh karena
itu untuk memahami fungsi-fungsi atau kedudukan Islam dalam kehidupan, berikut
ini penjelasannya :
1.
Islam
Sebagai Agama Allah. Fungsi Islam sebagai agama Allah dinyatakan dalam
predikatnya yaitu dienul haq (agama yang benar), dimana kehadiran dan kebenaran
agama Islam nyata sepanjang zaman. Islam juga dinyatakan sebagai dinul khalis
yang berarti kesucian dan kemurnian serta keaslian Islam terjaga sepanjang
masa.
2.
Islam
sebagai Panggilan Allah. Allah memanggil orang yang beriman dan bertakwa kepada
Islam dengan mengutus Rasul-Nya membawa Islam agar supaya disampaikan dan
diajarkan kepada manusia . Oleh karena itu para rasul dan para pengikut nya
yang setia hanya mengajak manusia kepada Islam.
3.
Islam
sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah. Allah menjadikan Islam sebagai ”rumah”
yang disediakan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa agar mereka hidup
sebagai keluarga muslim. Dengan demikian Islam merupakan wadah yang
mempersatukan orang yang beriman dan bertakwa dalam melaksanakan dan menegakkan
agama Allah dalam kehidupan manusia dan masyarakat.
4.
Islam
Sebagai Jalan yang Lurus. Orang yang beriman dan bertakwa yang memenuhi
panggilan Allah kepada Islam, tetap dalam Islam melaksanakan ajaran Islam,
karena mereka tahu dan mengerti bahwa Islam itu agama Allah. Merekalah yang
sedang berjalan pada jalan Allah yaitu sirathal Mustaqim(jalan yang lurus).
5.
Islam
Sebagai Tali Allah. Sebagai tali Allah, Islam merupakan pengikat yang mempersa-
tukan orang yang beriman dan bertakwa dalam melaksanakan dan menegakkan agama
Allah.
Klasifikasi Agama dan Agama Islam
Menurut
sumber ajaran suatu agama, agama-agama dapat dibagi menjadi 2
- Agama Wahyu, yakni ajaran Allah yang disampaikan kepada para Rasul-Ny, yaitu Islam. Agama Wahyu / Samawi (langit), kebalikan atau lawan Agama Budaya. Agama Samawi adalah Agama Wahyu di mana wahyu itu tidak diturunkan secara langsung kepada masyarakat, akan tetapi melalui Rasul atau Utusan Allah. Wahyu-wahyu itu diturunkan Malaikat kepada utusan itu
- Agama Budaya, adalah ajaran yang dihasilkan fikiran dan/atau persamaan manusia secara kumulatif.
1.Agama wahyu
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
·
Agama wahyu
dapat dipastikan kelahirannya. Pada waktu agama wahyu disampaikan malaikat
(Jibril) kepada manusia pilihan yang disebut utusan atau Rasul-Nya, pada waktu
itulah agama wahyu lahir.
·
Agama
tersebut disampaikan kepada manusia melalui Utusan atau Rasul Allah.
·
Memiliki
kitab suci yang berisi himpunan wahyu yang diturunkan oleh Allah.
·
Ajaran agama
wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha Benar, Maha Mengetahui
segala-galanya.
·
Sistem
hubungan manusia dengan Allah dalam Agama wahyu, ditentu kan sendiri oleh Allah
dengan penjelasan lebih lanjut oleh Rasul-Nya.
·
Konsep
ketuhanan agama wahyu adalah monoteisme murni sebagai- mana yang disebutkan
dalam ajaran agama langit itu.
·
Dasar-dasar
agama wahyu bersifat mutlak, berlaku bagi seluruh umat manusia.
·
Sistem nilai
agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaras- kan dengan ukuran dan
hakikat kemanusiaan.
·
Agama wahyu
menyebut sesuatu tentang alam yang kemudian dibuktikan kebenarannya oleh ilmu
pengetahuan(sains) modern.
·
Melalui
agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan peringatan kepada
manusia dalam pembentukan insan kamil, yakni manusia yang sempurna, manusia
baik yang bersih dari noda dan dosa.
2.Agama budaya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·
Tidak dapat
dipastikan kelahiranya karena mengalami proses pertumbuhan sesuai dengan proses
pertumbuhan kebudayaan masyarakat
·
Tidak
mengenal Utusan atau Rasul Allah
·
Tidak
memiliki kitab suci
·
Ajaran agama
budaya kebenaranya relative, terikat pada ruang dan waktu tertentu
·
Agama budaya
berasal dari pengetahuan serta pengalaman manusia
·
Konsep
ketuhanan agama budaya mulai dari dinamisme sampai kepada monoteisme tidak
murni atau monoteisme terbatas.
·
Dasar-dasar
agama budaya bersifat relative
·
Nilai-nilai
agama budaya ditentukan oleh manusia
·
Hal-hal yang
disebut agama budaya tentang alam sering dibuktikan kekeliruanya oleh sains
·
Pembentukan
manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan manusia
Sebagai
contoh agama yang masuk ke dalam kelompok agama wahyu adalah : Islam, Yahudi
dan Nasrani. Sedangkan kelompok agama budaya contohnya adalah Kong Hu Cu, Budha
dan Hindhu.
Islam sebagai agama wahyu,
tentunya jika kesepuluh tolok ukur di atas diterapkan kepada agama Islam,
hasilnya adalah sebagai berikut :
Ø Agama Islam dilahirkan pada tanggal 17 Ramadhan tahun Gajah, bertepatan
dengan tanggal 6 Agustus 610 M.
Ø Disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
Ø Meimiliki kitab suci Alquran yang memuat asli semua wahyu yang diterima
oleh Rasul-Nyaselama 22 tahun 2 bulan 22 hari, mula-mula di Mekah dan kemudian
di Madinah.
Ø Ajaran Islam mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha Benar dan
Maha Mengetahui segala sesuatu.
Ø Sistem hubungan manusia dengan Allah disebutkan dalam Alquran, dijelaskan
dan dicontohkan pelaksanaannya oleh Rasul-Nya.
Ø Konsep Ketuhanan Islam adalah tauhid, monoteisme murni, ke Esaan Allah, esa
dalam Zat, esa dalam sifat , esa dalam perbutan dan seterusnya.
Ø Dasar-dasar agama Islam bersifat fundamental dan mutlak, berlaku untuk
seluruh umat manusia di manpun dia berada.
Ø Nilai-nilai terutama nilai-nilai etika (akhlak) dan estetika (keindahan)
yang ditentukan oleh Agama Islam sesuai dengan fitrah manusia dan kemanusiaan.
Ø Soal-soal alam (semesta) yang disebutkan dalam Agama Islam yang dahulu
diterima dengan keyakinan saja, kini telah banyak dibuktikan kebenarannya oleh
sains modern.
Ø Bila petunjuk, pedoman dan tuntunan serta peringatan agama Islam
dilaksanakan dengan baik dan benar akan terbentuk insan kamil, manusia
sempurna.
Ruang Lingkup Ajaran Islam
A.
Aqidah
Pendidikan aqidah merupakan
asas kepada pembinaan Islam pada diri seseorang. Ia merupakan inti kepada
amalan Islam seseorang. Seseorang yang tidak memiliki aqidah menyebabkan
amalannya tidak mendapat pengiktirafan oleh Allah SWT. Ayat-ayat yang terawal
yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW di Makkah menjurus
kepada pembinaan aqidah.
Pengertian Aqidah
Perkataan aqidah berasal dari
perkataan bahasa Arab yaitu ‘aqada’ yang berarti ikatan atau simpulan.
Perkataan ini juga digunakan pada sesuatu yang maknawi seperti akad nikah dan
akad jual beli. Dari ikatan atau simpulan yang maknawi ini maka lahirlah aqidah
yaitu ikatan atau simpulan khusus dalam kepercayaan. Sementara dari segi
istilah, aqidah bermaksud kepercayaan yang terikat erat dan tersimpul kuat
dalam jiwa seseorang sehingga tidak mungkin tercerai atau terurai.
Aqidah menurut istilah syara’
pula bermaksud kepercayaan atau keimanan kepada hakikat-hakikat atau
nilai-nilai yang mutlak, yang tetap dan kekal, yang pasti dan hakiki, yang
kudus dan suci seperti yang diwajibkan oleh syara" yaitu beriman Kepada
Allah SWT, rukun-rukun Iman, rukun-rukun Islam dan
perkara-perkaraghaibiyyat. Sedangkan dasar dari aqidah
Islam adalah Al-Qur’an dan sunnah Rasul. Didalam Al-Qur’an banyak disebut
pokok-pokok aqidah, yakni keimanan, maka aqidah disini identik dengan keimanan.
Dalam sebuah hadis riwayat
imam Muslim di sebutkan:
”Hendaklah engkau beriman
kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-rasul-Nya, hari
akhir, dan hendaklah engkau beriman kepada qadar ketentuan baik dan
buruk. ’(Al-Hadits).
Tujuan Aqidah
Islam
Tujuan aqidah Islam bagi
setiap muslim adalah:
·
Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang ada
sejak lahir. Hal ini karena manusia adalah makhluk yang berketuhanan sejak ia
dilahirkan.
· Untuk mencegah manusia dari kemusyrikan perlu
adanya tuntutan yang jelas tentang kepercayaan terhadap Tuhan YME.
·
Menghindarkan diri dari pengaruh akal yang menyesatkan
manusia. Manusia diberi kelebihan oleh Allah berupa akal pikiran. Pendapat atau
faham ini semata-mata didasarkan akal manusia, kadang-kadang menyesatkan
manusia itu sendiri.
·
Oleh karena itu, pikiran manusia perlu dibimbing oleh
aqidah Islam, agar terhindar dari kehidupan yang sesat.
Iman merupakan unsur utama
kepada aqidah. Dari segi bahasa Iman berasal dari kata “amana-yu’
minu-imanan” yang berarti percaya. Menurut istilah, iman berarti
membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan melakukan dengan anggota
badan (beramal).
Iman kepada Allah artinya
meyakini adanya Allah dengan sepenuh hati tanpa adanya keraguan sedikitpun,
karena Dia-lah yang kita sembah, yang Esa, lagi Pencipta, yang pertama lagi
permulaan, yang akhir tanpa penghabisan, pemilik keagungan dan kesempurnaan
Dia-lah Allah yang Esa.
Sebagaiman firmannya:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾
اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا
أَحَدٌ ﴿٤﴾
Artinya:
(1)Katakanlah: "Dia-lah
Allah, yang Maha Esa. (2)Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (3) Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,(4) Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan
dia." (qs.al-iklas 1-4)
Perkara yang menjadi asas atau
pokok keimanan dalam Islam dikenali sebagai Rukun Iman ialah enam perkara :
a) Beriman kepada Allah SWT.
b) Beriman kepada Malaikat
c) Beriman Kepada Kitab-kitab-Nya
d) Iman Kepada Para Rasul
e) Iman Kepada Hari Akhir
f) Iman Kepada Qadha dan Qadar
Allah
B.
Akhlak
Akhlak adalah sifat-sifat dan
perangai yang diumpamakan pada manusia sebagai gambaran batin yang bersifat
maknawi dan rohani. Dimana dengan gambaran itulah manusia dibangkitkan disaat
hakikat segala sesuatu tampak dihari kiamat nanti. Perilaku dan tabiat manusia
baik yang terpuji maupun yang tercela disebut dengan akhlak. Akhlak merupakan
etika perilaku manusia terhadap manusia lain perilaku manusia dengan Allah SWT
maupun perilaku manusia terhadap lingkungan hidup. Segala macam perilaku atau
perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul
kharimah atau akhlakul mahmudah. Acuannya adalah Al-Qur’an dan Hadist serta
berlaku universal.
Pengertian Akhlak
Secara Etimologi, ahklak
adalah perkataan ‘akhlak’ berasal dari bahasa Arab yang
jama’nya dari bentuk mufrad ‘Khuluqun’ yang menurut logat diartikan budi pekerti,
perangai, tingkah laku atau tabiat.
Pengertian akhlak adalah
kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut
akhlak. Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengerti benar akan
kebiasaan perilaku yang diamalkannya dalam pergaulan semata-mata taat kepada
Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami
akhlak maka ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang
bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk.
Dengan demikian memahami
akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya
aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat
menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami
akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu
diulang-ulang dengan kecenderungan hati atau disebut sadar.
C. Syari’ah
Syari’ah arti bahasanya jalan,
sedang arti istilahnya ialah peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia
dengan tiga pihak Tuhan, sesama manusia dan alam seluruhnya, peraturan Allah
yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan disebut ibadah, dan yang mengatur
hubungan manusia dengan sesama manusia dan alam seluruhnya disebut Muamalah.
Rukun Islam yang lima yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji termasuk
ibadah, yaitu ibadah dalam artinya yang khusus yang materi dan tata caranya
telah ditentukan secara parmanen dan rinci dalam al-Qur’an dan sunnah Rasululah
Saw.
Syariah meliputi 2 bagian
utama:
a. Ibadah (dalam
arti khusus), yang membahas hubungan manusia dengan Allah (vertikal).
Tata cara dan syarat-rukunya terinci dalam Al-Qur’an dan Sunah. Misalnya:
shalat, zakat, puasa
b. Mu'amalah,
yang membahas hubungan horisontal (manusia dan lingkungannya) Dalam hal ini
aturannya aturannya lebih bersifat garis besar. Misalnya: munakahat, dagang,
bernegara, dll.
Syari’ah Islam secara mendalam
dan mendetil dibahas dalam ilmu fiqh. Dalam menjalankan syari’ah Islam,
ada beberapa yang perlu menjadi pegangan:
a. Berpegang
teguh kepada Al-Qur’an dan Sunah menjauhi bid'ah (perkara yang diada-adakan).
b. Syari’ah Islam
telah memberi aturan yang jelas apa yang halal dan haram, maka :
- Tinggalkan
yang subhat (meragukan)
- Ikuti
yang wajib, jauhi yang haram, terhadap yang didiamkan jangan bertele-tele
c. Syari’ah Islam
diberikan sesuai dengan kemampuan manusia, dan menghendaki kemudahan. Sehingga
terhadap kekeliruan yang tidak disengaja dan kelupaan diampuni Allah, amal
dilakukan sesuai kemampuan.
d. Hendaklah
mementingkan persatuan dan menjauhi perpecahan dalam syari’ah.Syari’ah harus
ditegakkan dengan upaya sungguh-sungguh (jihad) dan amar ma'ruf nahi munkar.
KESIMPULAN
Arti yang terkandung dalam perkataan Islam adalah kedamaian, kesejahteraan,
keselamatan, penyerahan (diri), ketaatan, dan kepatuhan dengan sepenuh hati
kepada kehendak Illahi. Kehendak Illahi yang wajib ditaati dengan sepenuh hati
oleh manusia itu, bermanfaat untuk
kemaslahatan atau kebaikan manusia dan lingkungan hidupnya.
Kerangka dasar agama Islam meliputi :
1.
Aqidah, yakni iman atau keyakinan
2.
Syari’ah, yakni jalan yang harus ditempuh oleh
setiap umat Islam
3.
Akhlaq, yakni sikap yang menimbulkan kelakuan
baik atau buruk
Akidah ,akhlak dan Syari’ah
merupakan dasar bagi umat islam dalm menjalankan agamanya. Jika 3
hal tersebut sudah dipegang teguh sebagai
pedoman hidup, Sebagai agama wahyu terakhir,
agama Islam merupakan suatu sitem akidah dan syari’ah serta akhlaq yang
mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam berbagai hubungan. Senantiasa kita selalu melakukan pekerjaan apapun
berlandaskan kaidah-kaidah yang di tetapkan oleh-Nya. Dan kita akan bisa
menghindarkan diri kita dari perbuatan-perbuatan yang tercela.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar